Hal itu menurutnya karena makam bagi kalangan muslim tradisional merupakan tempat yang harus dihormati, apalagi makam KH Bisri yang merupakan salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU).
"Tindakan itu berpengaruh pada segmen pemilih muslim konservatif dan tradisional bahwa makam tidak boleh dilangkahi sehingga akan berefek negatif pada pasangan tersebut," kata Ikrama di Kantor LSI Denny JA, di Jakarta, Rabu (14/11) mengutip kantor berita Antara.
Menurut dia, di kalangan pemilih, ulama merupakan sosok yang sentral sehingga sangat dihormati, sehingga apabila ada tokoh yang tindakannya dianggap melecehkan ulama maka akan mengurangi dukungan masyarakat.
Ia mengatakan di kalangan muslim konservatif dan tradisional, ziarah makam menjadi aktivitas rutin yang dilakukan terutama makam ulama besar dan berpengaruh.
"Kalau makam tidak dihormati maka akan menyinggung perasaan umat Islam," ujarnya.
Ia menilai wajar kalau orang-orang yang berasosiasi dengan NU dan orang yang menghormati kharisma ulama bereaksi dengan tindakan Sandi tersebut.
Sebelumnya, dalam sebuah video berdurasi 14 detik, Sandiaga Uno terekam melangkahi makam ulama dan salah satu tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Bisri Syansuri di Kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Denanyar, Jombang, Jawa Timur.
Dalam video itu, Sandi awalnya melakukan tabur bunga di makam KH Bisri Syansuri, setelah selesai, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu terlihat melangkahi makam tersebut untuk beralih menabur bunga ke makam lain.
Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade menegaskan insiden Sandi melangkahi makam bukan suatu kesengajaan.
Menurut dia, Sandi punya niat baik dalam ziarah tersebut dan tidak bermaksud melecehkan dengan secara tidak sengaja melangkahi makam yang disebut makam KH Bisri Syansuri.
Sandiaga pun sudah menyampaikan permohonan maaf terkait dirinya melangkahi makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Bisri Syansuri yang viral di media sosial tersebut.
"Pertama-tama, ya tentunya permohonannya maaf. Manusia itu pasti ada khilaf. Saya hampir tiap hari ziarah ke kubur dan selalu ada pemandunya. Tadi saya ziarah kubur juga ada pemandunya. Dan, tanpa mau menyalahkan siapa-siapa, saya harus berani mengambil risiko bahwa ini kesalahan dari saya," kata Sandiaga. []
sumber